Cara Hidup Bakteri – Sebagai makhluk hidup, bakteri juga memiliki cara hidup. Cara hidupnya tentu berbeda dengan makhluk hidup lainnya karena memiliki karakter yang berbeda juga. Bagaimana cara hidup bakteri autotrof dan heterotrof ? Berikut penjelasannya:
Perbedaan Cara Hidup Bakteri
Perbedaan cara hidup dibagi menjadi 3 cara, yaitu cara bernafas, cara berkembang biak, dan cara mencari atau mendapatkan makanan.
1. Cara Bakteri Bernafas
Proses respirasi yang terjadi pada bakteri tidak sama di semua bakteri. Ada beberapa bakteri yang membutuhkan oksigen dalam proses ini, tetapi sebagian bakteri tidak membutuhkan oksigen dalam proses ini.
Beberapa jenis bakteri memiliki sistem metabolisme yang sifatnya fermentative kuat, sedangkan pada jenis bakteri anaerob fakultatif, proses respirasi bisa terjadi hanya dengan keberadaan oksigen dan tidak terjadi fermentasi.
2. Cara Berkembang biak (Reproduksi)
Secara umum bakteri melakukan reproduksi dengan cara Aseksual, namun ada bakteri yang melakukan reproduksi dengan cara Seksual.
Reproduksi bakteri secara seksual dapat dibedakan menjadi 3 metode yaitu Conjugation/ Konjugasi, Transformation/ Transformasi, Transduction/ Transduksi. Sedangkan Reproduksi bakteri aseksual dibedakan menjadi lima metode yaitu Pembelahan Biner, Konidium, Tunas, Kista, dan Endospora.
Secara lengkap cara reproduksi bakteri dengan aseksual dan seksual telah dijelaskan secara detail, silahkan kunjungi Reproduksi Bakteri.
3. Cara Mendapatkan Makanan
Berdasarkan cara mendapatkan makanan, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bakteri autotrof dan heterotrof. Karena bagaimana cara bakteri mencari makanannya, akan menentukan bagaimana Cara hidup bakteri Autotrof dan Heterotrof. Perhatikan penjelasannya berikut ini.
Cara Hidup Bakteri Autotrof
1. Berdasarkan Cara mendapatkan Makanan
Bakteri Autotrof merupakan bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri sehingga tidak bergantung dengan makhluk hidup yang lain.
Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang bisa menghasilkan makanannya sendiri. Proses ini dilakukan dengan melalui proses pengubahan senyawa anorganik untuk dapat dikonsumsi oleh tubuh bakteri. Cara pengolahan senyawa anorganik untuk mendapatkan makanan ini dibagi menjadi dua jenis, yang menjadikan bakteri autotrof juga dibedakan menjadi dua yaitu bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof.
Lebih lengkap perhatian penjelasan berikut ini
1. Bakteri Fotoautotrof
Bakteri Autotrof merupakan bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dengan menggunakan energi dari sinar matahari melalui proses fotosintesis. Karena mampu melakukan fotosintesis, sehingga yang termasuk kedalam kelompok ini adalah bakteri yang mempunyai zat warna hijau.
Bakteri fotoautotrof ini mengubah senyawa anorganik dengan menggunakan bantuan cahaya matahari. Pigmen warna hijau diperlukan untuk menangkap sinar matahari sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.
Contoh bakteri yang mempunyai pigmen warna hijau antara lain dari golongan bakteri belerang yaitu Thiorhodaceae, Nostoc, Rivularia, Nitrosomonas, dan Clostridium tetani.



2. Bakteri kemoautotrof
Sedangkan bakteri kemoautotrof merupakan bakteri yang menggunakan energi kimia melalui reaksi-reaksi kimia untuk bisa memproduksi makanan sendiri. Misalnya adalah reaksi oksidasi pada senyawa tertentu.
Sebagai contoh bakteri nitrit mengoksidasi senyawa NH3 dan bakteri nitrat mengoksidasi senyawa HNO2 serta bakteri belerang untuk mendapatkan energi guna melakukan produksi makanan yaitu dengan mengoksidasi senyawa belerang.
Contoh dari jenis bakteri yang mampu menggunakan energi kimia untuk memproduksi makanannya sendiri misalnya adalah Nitrobacter, Thiobacillus, dan Sulphur Bacteria.


2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
Bakteri autotrof bisa hidup tumbuh dan dan berkembang dengan baik hanya pada lingkungan yang mengandung oksigen, sehingga bakteri termasuk juga kedalam golongan Bakteri Aerob Obligat. Sebagai contoh adalah Nitrobacter
Namun ada juga bakteri autotrof yang bisa hidup tumbuh dan berkembang dengan baik hanya pada lingkungan yang mengandung sedikit oksigen. Sebagai contoh Clostridium tetani, sehingga termasuk kedalam kelompok bakteri anaerob obligat.
3. Berdasarkan Ketersediaan Nutrisi
Sebagaimana kita ketahui setiap bakteri mempunyai kebutuhan terhadap nutrisi yang berbeda-beda. Begitupun bakteri autotrof, yang membutuhkan media atau lingkungan dengan kandungan air, karbondioksida, dan garam anorganik yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya.
Bakteri autotrof akan mengubah karbondioksida menjadi sebuah metabolit organik essensial yang akan dimanfaatkan oleh bakteri tersebut untuk memproduksi makanannya sendiri. Begitupun nutrisi-nutrisi yang lainnya.
Cara Hidup Bakteri Heterotrof
1. Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanan
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa bakteri autotroph dan heterotroph memiliki perbedaan yang cukup mencolok sehingga dalam proses bertahan hidupnya juga berbeda. Pada bakteri heterotrof, untuk mendapatkan makananya tidak bisa memproduksi sendiri melainkan harus mendapatkan dari organisme lainnya.
Bahan makanan yang dibutuhkan oleh bakteri heterotrof ini merupakan bahan organic yang ada disekitarnya yang diproduksi oleh organisme lain. Dengan cara mendapatkan makanan yang seperti ini, tentu bisa Anda ketahui bahwa bakteri ini tidak memiliki pigmen warna hijau atau klorofil. Hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa bakteri ini tidak bisa memproduksi makanannya sendiri.
Bakteri heterotrof ini juga dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sumber mendapatkan makananya, yaitu bakteri parasit dan bakteri saprofit.
A. Bakteri Parasit
Bakteri parasit merupakan bakteri heterotrof yang mendapatkan makananya dari organisme lain yang di tumpangi.
Hal ini berarti ada organisme yang berperan sebagai inang. Karena sifatnya yang hidup menempel pada organisme lain ini menjadikan keberadaan bakteri ini ada yang menguntungkan namun ada juga yang mengakibatkan beberapa macam penyakit pada inangnya.
Beberapa contohnya adalah pada familia spirochaetaceae yang yang hidup di usus hewan moluska bercangkang dua, Familia treponemataceae yang hidupnya bergantung di dalam tubuh vertebarata dan manusia, ada juga Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae, Pseudomonas cattleyeae, dan Salmonella thypi.



B. Bakteri Saprofit
Selanjutnya adalah bakteri saprofit yang bisa mendapatkan makanan dengan mengambil sisa organisme yang telah mati.
Cara mendapatkan makanannya adalah dengan mengurai dan mengubah bahan organic menjadi bahan-bahan anorganik. Proses yang dilalui adalah proses fermentasi dan proses respirasi.
Dalam melakukan proses penguraian ini, bakteri akan menghasilkan beberapa senyawa seperti gas metana, karbon dioksida, asam sulfur, nitrogen, hidrogen hingga nitrat.
Beberapa contoh bakteri saprofit seperti misalnya Escherichia coli, dan Lactobacillus bulgaricus

2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
Bakteri heterotrof dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan yang banyak oksigen atau aerob dan sedikit oksigen atau anaerob. Sebagai contoh adalah Salmonella thypose dan Escherichia coli, sehingga termasuk juga kedalam kelompok bakteri anaerob fakultatif.
3. Berdasarkan Ketersediaan Nutrisi
Kemudian bakteri heterotrof akan membutuhkan senyawa karbon organik yang tersedia di lingkungan sekitar. Misalnya glukosa, yang akan digunakan untuk tumbuh dan berkembang biak. Banyak senyawa organik sekitar ratusan yang dapat di manfaatkan sebagai sumber karbon oleh bakteri heterotrof.
Semua bakteri akan membutuhkan nutrisi. Selain karbon, bakteri akan membutuhkan ion organik misalnya fosfor, nitrogen, sulfur, kalsium, magnesium, dan kalium. Contohnya magnesium yang akan diperlukan oleh bakteri untuk menyeimbangkan fungsi ribosom, membran sel, dan asam nukleat. Atau kalsium yang diperlukan dalam aktifitas suatu enzim.
Demikian materi terkait Cara Hidup Bakteri Autotrof Dan Heterotrof. Semoga bermanfaat .
Baca juga :