Ciri-Ciri Daun Dikotil – Dunia tumbuhan terbagi menjadi dua bagian yakni tumbuhan monokotil dan dikotil. Kedua bagian dalam dunia tumbuhan ini dapat dibedakan berdasarkan akar, biji, bunga, batang dan daun.
Masing-masing mempunyai anatomi daun dan fungsinya yang berbeda-beda. Adapun yang paling kentara dari perbedaan kedua jenis tumbuhan tersebut dapat dilihat dari karakteristik daun.
Banyak contoh daun dikotil yang ada disekeliling kita yang dapat kita amati ciri khasnya. Setelah kita amati ternyata ciri-ciri daun dikotil tidak semua sama dengan daun monokotil.
Ciri-Ciri Daun Dikotil Lengkap

1. Jaringan Epidermis
Ciri-ciri dari daun dikotil yang dapat Anda simak pertama kali adalah pada bagian jaringan epidermis. Jaringan epidermis pada daun dikotil terdiri atas lapisan sel dengan pengecualian ficus atau karet. Jaringan epidermis terletak pada lapisan permukaan bawah dan atas dari struktur daun dikotil. Lapisan epidermis ini nantinya akan bertugas guna melindungi lapisan sel dari risiko kekeringan.
Selain dapat berfungsi sebagai pelindung lapisan sel, jaringan epidermis juga dapat mempertahankan bentuk daun agar senantiasa tetap tegak. Selain itu, epidermis dari daun dikotil juga berguna untuk membatasi terjadinya penguapan pada daun. Manfaat lainnya adalah sebagai penyimpan cadangan makanan terakhir yakni sebagai difusi karbondioksida dan oksigen.
2. Jaringan Kutikula
Kutikula hanya terdapat pada struktur jaringan daun yang mengandung lilin serta diproduksi oleh epidermis daun. Kutikula memiliki lapisan yang berlapis-lapis serta berkandungan lapisan lilin epikutiler dan kutin. Lapisan ini terletak pada sisi permukaan atas serta bawah daun seperti di bagian epidermis. Karakteristik jaringan kutikula adalah terdapat penebalan zat kutin pada daun dikotil.
Fungsi dari lapisan kutikula ini sendiri adalah mencegah adanya penguapan air yang melewati permukaan daun serta melindunginya dari segala jenis ancaman patogen.
3. Stomata
Stomata adalah suatu struktur daun berupa lubang-lubang kecil yang biasanya berwarna hijau serta memiliki batasan khusus yakni sel penutup. Stomata terletak pada bagian epidermis daun dikotil. Bagian ini terdiri atas sejumlah tipe yakni parasitik, anisiositik dan diastik. Tipe-tipe tersebut dikelompokkan berdasarkan susunan sel-sel tetangga.
Stomata sangat penting guna melapisi permukaan bawah dan atas daun. Stomata ini juga berfungsi untuk saluran keluar dan masuk udara pada daun. Sayangnya, fungsi stomata akan berkurang apabila terpapar sinar ozon yang begitu banyak. Hal ini mengingat bahwa stomata sangat sensitif terhadap oenyerapan ozon.
4. Kelenjar dan Rambut
Kelenjar dan rambut merupakan bagian dari struktur jaringan daun yang dapat dijumpai pada permukaan bawah maupun atas daun tumbuhan. Rambut daun biasanya disebut sebagai trikoma yakni suatu alat tambahan pada bagian epidermis berupa tonjolan. Sementara itu, kelenjar seringkali dijumpai pada akar daun yang memiliki kandungan suatu komponen tertentu.
Fungsi kelenjar dan rambut pada bagian daun tumbuhan adalah sebagai alat pengeluaran yaitu guna mengurangi gangguan serta penguapan mekanik. Selain itu, manfaat rambut daun juga bisa menciptakan aroma yang wangi bagi manusia. Misalnya, daun teh.
5. Mesofil
Pada daun dikotil, mesofil dapat dengan mudah ditemukan. Mesofil atau daging daun terdiri atas sejumlah jaringan parenkim yang disusun oleh spons dan palisade. Pada jaringan parenkim terdapat vakuola yang memiliki kandungan air sehingga membuat daun seakan-akan terisi. Maka dari itu, jaringan parenkim juga kerap disebut sebagai jaringan pengisi.
Mesofil penting guna menyokong daun agar tetap tegak. Di samping itu, mesofil juga dapat menyimpan makanan cadangan serta tempat terjadinya proses fotosintesis.
6. Bentuk Daun
Karakteristik lainnya dari daun dikotil yang begitu berbeda dari daun monokotil dapat dilihat berdasarkan bentuk daunnya. Bentuk daun dikotil cenderung menyirip. Bentuk tersebut terbagi menjadi sejumlah ujung daun sehingga nampak seakan-akan menyerupai jari. Hal ini sungguh berlawanan dengan bentuk daun monokotil yang sejajar.
Tulang daun pada suatu tumbuhan dikotil memiliki ibu tulang atau costa yang terletak di pusat (sumbu daun). Percabangan tulang daun menyebar sampai ke seluruh bagian daun. Apabila anatomi daun dikotil diamati berdasarkan potongan melintang, maka Anda akan menemukan berkas pembuluh yang berjumlah sedikit dengan letak berjauhan.
Tidak jarang pula ditemukan bentuk tulang daun yang nampak seakan terpotong membujur. Hal ini sebagai akibat dari percabangan tulang daun yang tersebar ke segala arah. Contoh daun dikotil di antaranya daun singkong, daun mangga, daun petai China dan sebagainya.
7. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut daun dikotil terdiri atas xylem dan floem. Fungsi keduanya pada daun adalah sama seperti fungsi xylem dan floem pada batang. Xylem merupakan pembuluh kayu yang berfungsi untuk menyalurkan zat bahan proses fotosintesis dari akar menuju daun. Sementara itu, floem adalah jaringan pengakut pada tumbuhan berpembuluh yang bermanfaat dalam sistem transportasi hasil proses fotosintesis.
Secara rinci, xylem akan mengangkut unsur hara dan air dari dalam tanah yang dilakukan oleh akar menuju ke daun. Kemudian, jaringan floem akan mengedarkan hasil dari proses fotosintesis tersebut menuju ke bagian-bagian tumbuhan lainnya. Baik xylem maupun floem masing-masing memiliki tipe sel cenderung berbeda. Tidak heran jika kedua jaringan pengangkut ini memungkinkan untuk dapat terus tumbuh.
Jaringan pengangkut tersebut akan membangun sistem pengangkutan yang terletak dekat dengan pusat ibu tulang daun. Daun dikotil mempunyai jaringan pengangkut yang terdapat pada tiap-tiap ujung daun. Jadi, apabila sirip daun berjumlah 5 buah maka tiap-tiap ujung daun tersebut akan memiliki jaringan pengangkut.
8. Selubung Berkas Jaringan Pengangkut
Daun dikotil memiliki selubung berkas pengangkut. Selubung berkas pengangkut yang terdapat pada tumbuhan berkeping dua disebut sebagai parenkim pembatas. Selubung ini terdiri atas sel-sel memanjang dan relatif sejajar dengan berkas jalur vascular. Selain itu, selubung ini juga mempunyai dinding tipis yang berdekatan dengan mesofil.
Selubung berkas pengangkut berfungsi sebagai penyalur segala zat-zat baik dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan. Tidak hanya itu saja, selubung ini juga bermanfaat guna menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
9. Kaleoptil
Berbeda dari daun tumbuhan monokotil, daun dikotil tidak memiliki kaleoptil. Kaleoptil merupakan ujung daun bagian atas berbentuk selaput guna melindungi daun hingga tunas atau bakal batang. Selain itu, kaleoptil juga berfungsi untuk menutupi plumula serta memecah mantel biji. Kaleoptil hanya dimiliki oleh daun tumbuhan berkeping tunggal saja.
Pada dasarnya ciri-ciri daun dikotil cukup berbeda dengan daun monokotil. Khususnya pada bagian bentuk daun dan letak jaringan pengangkut. Memahami ciri-ciri tersebut kiranya dapat membangkitkan rasa peduli Anda terhadap tumbuh-tumbuhan, khususnya tumbuhan berkeping dua.
Baca juga :