Hama Dan Penyakit Pada Tumbuhan

Artikel ini sudah direview oleh: Zuni Yahya, S.PKP, S.Pd

Hama dan penyakit pada tumbuhan – merupakan musuh bagi petani, terutama bagi petani yang memiliki tujuan profit atau kesejahteraan ekonomi. Tentunya hal ini merupakan masalah yang harus ditanggulangi. Apa saja permasalahan hama pada tumbuhan?

Berbagai Macam Hama Dan Penyakit Pada Tumbuhan

Ada banyak sekali macam hama dan penyakit yang bisa mengancam tumbuhan. Hal ini tergantung dengan jenis tumbuhan, umur tanaman, lingkungan sekitar tumbuhan, musim dan faktor internal maupun eksternal lainnya. Namun, ada beberapa jenis hama dan penyakit yang lazim terjadi di sebagian besar tumbuhan.

Mengenali hama dan penyakit tersebut sangat dianjurkan bagi para petani agar bisa mengantisipasinya. Untuk mengetahui hama dan penyakit tersebut lebih jauh, simak informasi berikut ini:

1. Hama Tikus

Hama Tikus
Hama Tikus

Hama ini sudah sejak lama menjadi musuh para petani. Berbagai jenis tanaman bisa saja dirusak oleh tikus.

Hal yang menjadi alasan utama mengapa tikus bisa menjadi hama nomor satu yang paling merugikan adalah karena hewan yang satu ini pergerakannya sangat cepat dan memakan segala jenis makanan. Selain itu tingkat perkembang biakannya pun sangat tinggi yang menjadikan susah ditangani.

Kebiasaan dari hama ini biasanya beroperasi di malam hari sehingga penting bagi petani untuk mempersiapkan jebakan tikus sebelum gelap dan tetap berjaga saat malam hari agar bisa melindungi tanaman dan tidak menjadi korban dari hama tikus.

Pencegahan :

Bagaimana cara untuk bisa menanggulangi keganasan hama ini? Berikut ini tips yang bisa anda lakukan :

Pertama anda harus menutup lubang yang muncul di sekitar area tempat anda menanam tanaman anda. Perlu anda ketahui bahwa lubang tersebut merupakan tempat persembunyian hama tikus.

Langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan ular untuk memangsa tikus di sawah. Jika kesulitan menggunakan ular, anda bisa menyiasati degan cara menanam tanaman anda secara bersamaan.

Mengapa begitu?

Hal ini untuk memastikan bahwa tikus yang berkeliaran di sekitar sawah anda tidak akan mendapatkan asupan makanan saat setelah selesai masa panen. Kemudian hal lazim selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah dengan mengandalkan zat kimia yang bisa membasmi tikus. Atau jika ingin meraciknya sendiri gunakan potongan ubi jalar yang telah direndam pada campuran fosforus.

2. Hama Wereng

Hama Wereng
Hama Wereng

Hama wereng merupakan hama dan penyakit pada tumbuhan yang paling dimusuhi oleh petani setelah tikus. Wereng biasa disebut juga sebagai kepik yang sering menyerang daun dan batang pada tumbuhan. Hal inilah yang menjadikan tumbuhan atau tanaman bisa tiba-tiba mati meskipun hampir memasuki masa panen. Selain itu, hama ini juga merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit tungro.

Pencegahan :

Bagaimana cara agar bisa menangani hama ini? Berikut ini penjelasannya :

Pertama, hal ini mungkin agak susah dilakukan karena memaksa anda harus disiplin waktu, yaitu dengan mengatur pola tanam. Hal ini dimaksudkan untuk bisa memutus siklus hidup wereng dimana tanah akan dibiarkan kering selama 1 hingga 2 bulan tanpa tanaman.

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan predator pemangsa wereng, seperti contohnya adalah kumbang, atau berbagai predator lain dengan nama latin Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.

Kemudian,ada cara lain yang bisa anda tempuh yaitu dengan menggunakan insektisida. Hal ini sebaiknya digunakan jika hama wereng sudah tidak bisa ditanggulangi meskipun dengan dua cara di atas karena akan memberikan dampak buruk juga terhadap lingkungan akibat kandungan zat kimianya.

3. Hama Gangsir

Hama Gangsir
Hama Gangsir

Gangsir merupakan hewan sejenis jangkrik yang menyerang tanaman yang baru tumbuh dan masih muda. Biasanya tanaman dari persemaian yang masih baru dipindahkan ke media tanam. Gangsir menyerang tanaman yang bisa mengakibatkan batang patah dan akhirnya tanaman mati.

Gangsir membuat lubang dalam tanah dengan kedalaman hingga 90 cm, ini bisa kita lihat jika ada gundukan di atas lubang kemudian akan menyerang tanaman jika malam hari tiba.

Pencegahan : 

jangan menanam bibit yang masih terlalu muda, selain itu dapat kita lakukan dengan penyemprotan insektisida pada lubang gangsir. 

4. Hama Lalat Buah

Hama Lalat Buah
Hama Lalat Buah

Lalat buah menyerang tanaman dengan membuat tusukan pada buah dan meletakkan telur dalam buah. Kemudian telur-telur tersebut menetas dan menjadi belatung yang kemudian memakan buah yang menyebabkan buah menjadi busuk.

 Pencegahan :

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah melakukan pembersihan buah yang rontok, pemasangan perangkap (sex pheromon), dan penyemprotan insektisida. 

5. Hama Walang Sangit

Hama Walang Sangit
Hama Walang Sangit

Walang sangit merupakan hama padi yang menyerang dengan cara menghisap cairan buah. Telur betina dari serangga yang diletakkan di atas daun yang kemudian menetas dan menjadi nimfa dan imago.  Nimfa dan imago inilah yang menghisap cairan buah sehingga buah padi menjadi hampa.

Pencegahan :

Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan penanaman secara serentak dan penyemprotan insektisida.

6. Hama Artona

Hama Artona
Hama Artona

Hama yang merupakan hama tanaman kelapa ini adalah golongan lepidoptera yaitu kupu-kupu pada fase larva. Telur yang menetas dan menjadi ulat yang memakan daun kelapa, bahkan jika sampai ukuran besar daun kelapa yang dimakan bisa hanya tinggal daunnya saja.

Penangangan :

Hal ini dapat dilakukan dengan memotong daun yang sudah terserang sehingga ulat dan kepompongnya ikut terbuang. Bisa juga dengan cara biologis yang dengan melepas organisme Apanteles artonae yang merupakan organisme parasit. Atau bisa dengan cara kimiawi yaitu dengan menyemprotkan insektisida sistemik (racun perut)

Cara Pengendalian Hama

1. Cara Kimiawi

Cara Kimiawi
Cara Kimiawi

Cara kimiawi merupakan cara yang dilakukan untuk mengendalikan hama dengan menggunakan bahan-bahan kimia atau sering kita sebut pestisida. Bahan kimia pada pestisida akan membentuk ikatan kimia dan menjadi racun dalam tubuh hama.

Pestisida terdiri dari Insektisida (racun serangga), Larvasida (racun larva/ulat), Fungisida (racun jamur/fungi), dan Algasida (racun ganggang/ alga). 

Penggunaan pestisida harus sesuai dosis agar tidak berdampak pada tanaman dan harus hati-hati karena pestisida merupakan racun kimia yang berbahaya.

2. Cara Biologis

Cara Biologis
Cara Biologis

Cara biologis merupakan cara yang dilakukan untuk mengendalikan hama dengan menggunakan predator atau agen pemangsa alami.

Sebagai contoh hama ulat artona dapat kita kendalikan dengan menggunakan hewan/lebah penyengat atau hama kutu loncat dengan menggunakan semut rangrang. Atau dengan menggunakan bakteri parasit yang dapat menyerang hama.

Contoh bakteri yang dapat kita gunakan adalah bakteri entomopatogen, contohnya adalah :

  • Bacillus thuringiensis untuk mengendalikan hama kumbang dengan nama latin Coleoptera, hama nyamuk/lalat dan hama ngengat (Lepidoptera). Nama produk dipasaran bermacam-macam, produk yang mengandung Bacillus thuringiensis biasanya diberi nama Bactospeine, Thuricide, Bactimos, Dipel, dan Biobit.
  • Anopheles dan Lysinibacillus sphaericus untuk hama nyamuk culex. Nama produk yang mengandung bakteri ini biasanya diberi nama Vectolex dan Mospheric.

Dan masih banyak bakteri lain yang sedang dalam pengembanga seperti Clostridium bifermentans untuk mengedalikan nyamuk dan lalat, Pseudomonas entomophila untuk mengendalikan serangga dan masih banyak lagi.

Bakteri-bakteri di atas merupakan bakteri parasit yang dapat memproduksi protein yang mempunyai sifat racun bagi hama yang spesifik. 

Bakteri parasit merupakan bakteri heterotrof yang mendapatkan makananya dari organisme lain yang di tumpangi. Baca Cara Hidup Bakteri Autotrof dan Heterotrof.

Bakteri akan masuk ke dalam usus tengah hama bersama makanan kemudian akan terjadi lisis pada dinding usus dan hemocoel yang terinfeksi bakteri akan rusak dan akhirnya hama akan mati kurang dari 48 jam.

Demikian informasi mengenai Hama Dan Penyakit Pada Tumbuhan yang dapat disampaikan. Semoga bermanfaat.

Baca juga :