Hereditas Pada Manusia – Secara sederhana, hereditas pada manusia bisa didefinisikan sebagai sebuah proses penurunan sifat yang asalnya dari induk kepada keturunannya dengan media gen. Untuk mengetahui lebih lanjut bacalah artikel berikut ini.
Mengenal Hereditas Pada Manusia
Hereditas bukan termasuk bentuk penurunan hal yang berupa tingkah laku melainkan lebih kepada penurunan bentuk atau struktur tubuh dari makhluk hidup sehingga terdapat kemiripan antara induk dengan keturunannya.
Penurunan sifat tubuh dan struktur tubuh ini melalui suatu pola pewarisan tertentu, salah satu cara untuk mengenali dan memahami pola ini adalah dengan menggunakan peta silsilah atau yang biasa disebut sebagai pedigree yang merupakan metode memahami asal-usul penurunan sifat.
Penurunan sifat dalam cabang ilmu biologi disebut dengan Genetika. Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang pewarisan dan persilangan gen juga materi-materi genetik DNA maupun RNA.
Cacat atau penyakit yang sifatnya menurun pada manusia disebabkan oleh gen yang letaknya ada di autosom atau bisa juga disebabkan oleh gen yang berada pada kromosom seks, biasa disebut dengan gonosom. Ciri-ciri dari cacat atau penyakit menurun ini yaitu tidak menular dan tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, dapat diusahakan agar tidak menurun lagi dan terjadi di generasi yang selanjutnya.
Biasanya kondisi ini terjadi dikarenakan oleh gen resesif, sehingga tidak termasuk ke dalam gen dominan pada induknya maupun pada keturunannya.
Pola Hereditas Pada Manusia
Ada beberapa pola hereditas pada manusia yang bisa Anda pelajari. Berikut ini adalah beberapa contoh di antaranya :
1. Golongan Darah
Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa golongan darah merupakan salah satu bentuk hereditas manusia karena memang sifatnya menurun. Golongan darah pada manusia bisa dibedakan menjadi 3 jenis golongan darah yang berbeda yaitu:
Sistem Golongan Darah ABO, dimana sistem ini ditentukan oleh 3 macam alel, yaitu IA, kemudian IB, dan juga IO.
Sitem Golongan Darah Rhesus, di mana sistem ini akan ditentukan oleh gen Rh untuk rhesus positif (+), dan gen rh untuk jenis rhesus negative (-). Alel Rh ini sifatnya dominan terhadap rh.
Sistem yang ketiga adalah sistem MN, dimana pada sistem ini akan ditentukan oleh dua macam alel yaitu alel LM dan alel LN
2. Cacat Atau Penyakit Keturunan Manusia
Seperti yang telah dijelaskan secara singkat di atas bahwa cacat maupun penyakit menurun pada manusia ini memiliki beberapa ciri misalnya adalah tidak akan menular pada orang lain, tidak bisa disembuhkan, namun dapat dicegah atau diminimalisir peluang menurunnya untuk generasi berikutnya.
Selain itu, ciri lainnya adalah dikendalikan oleh gen resesif yang gen ini hanya bisa muncul pada orang dengan homozigot yang resesif. Cacat atau penyakit menurun ini akan diwariskan ke generasi berikutnya melalui autosom namun ada juga yang diturunkan dengan kromosom seks.
Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Albino
Albino termasuk ke dalam cacat yang disebabkan adanya kelainan tubuh yaitu tidak mampu memproduksi enzim yang bertugas mengubah tirosin menjadi pigmen melanin yang dikendalikan oleh gen resesif a.
Pada orang normal, terdapat genotip AA dan normal dengan carie Aa. Sedangkan keadaan ini berbeda dengan orang yang menderita albino karena lahir dari pasangan yang keduanya carier.
2. Polidaktili
Selain albino, ada juga kelainan bawaan lainnya yaitu polidaktili dimana kelainan ini terjadi di dalam autosom yang ada pada gen dominan. Orang dengan kelainan ini bisa saja dilahirkan dari pasangan dengan keduanya gen heterozigot (Pp) atau dari pasangan yang salah satunya memiliki PP atau bahkan pada pasangan yang normal keduanya pp.
3. Gen Abnormal Kromosom Y
Webbed toes, merupakan kelainan yang terjadi pada jari-jari yaitu tumbuhnya selaput pada sela-sela jari seperti pada kaki bebek atau katak. Gen yang mengendalikan adalah gen resesif “wt”, gen normal dikendalikan gen dominan ”Wt”
Hyserix gravior, merupakan kelainan yang terjadi pada rambut yaitu tumbuhnya rambut ynag panjang dan kasar seperti duri landak. Gen yang mengendalikan adalah gen resesif “hg”, gen normal dikendalikan gen dominan ”Hg”
Hypertrikosis, merupakan kelainan yang terjadi tumbuhnya rambut pada tubuh yang berlebih. Gen yang mengendalikan adalah gen resesif “ht”, gen normal dikendalikan gen dominan ”H”
4. Gen Abnormal Kromosom X
Hemofilia, merupakan kelainan genetik pada darah yang sulit untuk membeku pada saat tubuh mengalami luka. Hal ini terjadi karena pada saat pembentukan enzim pembeku darah (enzim trombiplastin) mengalami kegagalan, sehingga orang yang mengalami kelainan ini pada saat luka sekecil apapun akan mengalami pendarahan.
Gen resesif hemofilia terdapat pada kromosom X yaitu yaitu pada laki dengan genotip “XhXh” (letal) dan “XhY”. Untuk wanita pembawa gen / carier genotipnya adalah XHXh, namun secara teori pembawa gen wanita akan sulit ditemukan karena akan mengalami letal saat embrio.
Buta Warna, merupakan kelainan yang terjadi pada retina mata, tepatnya pada sel kerucut yang tidak sensitif terhadap cahaya yang mengandung warna. Gen yang mengendalikan adalah gen resesif “cb” yang terpaut kromosom X, genotip penderita “XcbY” dan “XcbXcb” dan genotip wanita pembawa / carier adalah “XCBXcb”
Anenamel, merupakan kelainan pada gigi yang kekurangan lapisan email sehingga gigi penderita akan berwarna coklat. Kelainan ini terpaut atau dibawa oleh kromosom X yang dominan. Gen yang mengendalikan adalah gen dominan “G”, gen normal dikendalikan gen resesif ”G”
Genotip penderita yaitu “XGY” , “ XGXG”, dan “XGXg”, dan untuk genotip normal yaitu “XgY” dan “XgXg”
Anodontia, merupakan kelainan pada gigi yang tampak ompong. Kelainan ini muncul yang terpaut pada kromosom X dalam keadaan resesif.
Pada seorang laki-laki cukup dengan satu gen anodontia dengan genotip “XaY” maka gejalanya akan nampak. Sedangkan pada seorang wanita memerlukan dua gen anodontia dengan genotip “XaXa” maka gejalanya baru akan nampak.
Demikian materi tentang Hereditas Pada Manusia yang wajib kita ketahui agar kita tetap waspada terhadap kesehatan kita. semoga bermanfaat.
Baca juga :