Jaringan Penyusun Daun

Artikel ini sudah direview oleh: Zuni Yahya, S.PKP, S.Pd

Jaringan Penyusun Daun – Daun merupakan salah satu organ yang bertumbuh dari suatu ranting tumbuhan yang sedang bertambah.

Di dalam struktur daun ini terdapat jaringan penyusun daun yang susunannya sudah mempunyai perannya masing-masing untuk membantu tumbuhan berkembang dengan cepat .

Bentuk dari daun ini biasanya tipis dan mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada yang lebar, memanjang, atau bahkan berukuran kecil. Biasanya daun-daun yang ada pada tumbuhan berwarna hijau.

Daun pada umumnya tersusun dari empat jaringan, perhatikan infografis Jaringan Penyusun Daun berikut ini :

Jaringan Penyusun Daun

Selain empat penyusun daun tersebut, daun juga mempunyai warna yang lain selain warna hijau seperti merah, kuning, dan  jingga.

Lalu, apa saja yang dimaksud dengan jaringan penyusun daun, dan apa saja fungsinya? Simak penjelasan berikut ini.

 Fungsi Daun

 Sebelum membahas jaringan penyusun apa saja yang terdapat di dalam daun saya akan  menjabarkan dahulu fungsi daun yang ada pada tumbuhan.

 Daun mempunyai fungsi sebagai :

  • Alat Respirasi
    Yaitu alat yang mempunyai fungsi sebagai alat pernafasan. Alat ini terdapat di bagian stomata.
  • Pembentuk proses gutasi
    Proses gutasi tersebut berupa area atau daerah keluarnya suatu cairan yang berupa tetesan.
  • Area untuk Berfotosintesis
    Tempat untuk mengolah zat makanan (fotosintesis).
  • Zona untuk Mengatur Proses Transpirasi
    Yang dimaksud dari proses transpirasi adalah suatu proses pada saat tumbuhan sedang kekurangan ataupun kelebihan air, zat yang ada di daun seperti zat lilin atau kutikula yang berada di bagian depan daun dapat mengurangi penguapan yang terjadi pada daun.
  • Alat Reproduksi Vegetatif
    Cara berkembangbiak dengan metode vegetatif ini dilakukan secara aseksual. Tidak ada penyatuan antara kelamin jantan dengan betina.
    Proses reproduksinya bisa terbentuk secara alami maupun buatan.

Jaringan Penyusun Daun

Struktur Daun
Struktur Daun

1. Epidermis

Suatu lapisan yang berada di bagian terluar daun. Jaringan epidermis ini menutupi semua bagian yang ada pada tumbuhan dari akar, batang sampai daun.

Dinding – dinding selnya tebal tetapi tidak rata. Epidermis ini juga dilapisi dengan kutikula (lapisan pelindung tumbuhan).

Jaringan epidermis terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian epidermis atas dan epidermis bawah.

Bagian bawah jaringan epidermis ini berupa sel penutup yang terdapat di celah stomata. Epidermis ini  mempunyai fungsi sebagai berikut:

  • Mencegah Penguapan
    Jaringan epidermis ini sangat berfungsi untuk mengatur terjadinya proses transpirasi dan juga untuk mencegah terjadinya suatu penguapan yang sangat besar.
  • Menyimpan Cadangan Air
    Jaringan epidermis juga mempunyai fungsi untuk menyimpan cadangan air yang nantinya dapat bermanfaat bagi tumbuhan.
    Jaringan epidermis yang ada pada daun terdapat protoplasma yang mempunyai bentuk lebih tipis daripada jaringan lainnya.
    Oleh sebab itu jaringan epidermis dapat menyimpan air yang cukup banyak.
  • Sebagai Pelindung
    Fungsi utama jaringan epidermis ini adalah memberikan perlindungan terhadap organ yang ada di tumbuhan.
    Sel-sel yang terdapat di jaringan epidermis sendiri dapat melindungi tumbuhan dari berbagai macam perubahan iklim dan juga menangkal bakteri-bakteri jahat.
  • Tempat untuk Pertukaran Oksigen dan Juga Karbondioksida
    Jaringan epidermis ini memiliki fungsi untuk melakukan pertukaran antara karbondioksida dengan oksigen.
  • Tempat Menyerap Air dan Unsur-Unsur Hara
    Jaringan epidermis ini mempunyai fungsi untuk menyerap air dari unsur hara yang biasa dibutuhkan oleh tanaman.

Perubahan dari epidermis berupa:

  • Kutikula
    Yaitu sebuah lapisan yang posisinya berada di permukaan batang. Fungsinya untuk mencegah kekeringan.
  • Stomata
    Yang merupakan mulut daun yang letaknya berada di bawah daun untuk tumbuhan darat. Sedangkan tumbuhan air stomatanya dapat dilihat dari permukaan atasnya daun.
  • Trikomata
    Termasuk bagian dari rambut daun. Fungsinya untuk memberi perlindungan terhadap tumbuhan, bisa menjadi alat hisap unsur-unsur air, garam, maupun tanah, menyebarkan biji-biji, dan membantu fungsi epidermis dalam melakukan pencegahan terhadap uap yang berlebihan.
  • Bulliform dan Velamen
    Bulliform mempunyai bentuk seperti gelembung dan juga berukuran besar yang letaknya berada di permukaan atas daun.
    Fungsi dari bulliform ini untuk melindungi daun dari paparan sinar matahari yang berlebih dengan cara menggulung.
    Sedangkan velamen bentuknya seperti spons yang mempunyai fungsinya untuk melindungi pembuluh vaskuler dan juga memberi perlindungan kepada akar supaya tidak kehilangan air.

 2. Jaringan Mesofil

Jaringan yang dibentuk dari partikel parenkim palisade atau biasa disebut sebagai jaringan penyokong. Fungsi dari jaringan mesofil ini sebagai :

  • Tempat untuk jaringan palisade atau jaringan tiang yang terdapat pada daun
  • Area untuk jaringan spons (jaringan bunga karang)
  • Tempat untuk berfotosintesis. Fotosintesis adalah cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan dan juga energi.
  • Tempat untuk menyimpan hasil sementara dari fotosintesis untuk tumbuhan.

Jaringan mesofil sendiri terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu jaringan palisade dan jaringan bunga karang.

a. Jaringan Palisade (Jaringan Tiang)

Jaringan ini termasuk juga pada bagian dari jaringan mesofil. Bentuk dari jaringan tersebut sama seperti jaringan pagar, mempunyai sel – sel yang disusun secara rapat.

Fungsi susunannya untuk memisahkan bagian jaringan dan juga bagian spons yang terdapat di dalam jaringan suatu tumbuhan.

Jaringan palisade mempunyai fungsi sebagai:

  • Tempat untuk bisa mendapatkan suatu energi yang berasal dari radiasi atau sinar matahari atau untuk bisa memperoleh CO2.
  • Pembentuk jaringan sel yang dapat digunakan untuk mem-proses fotosintesis.
  • Tempat untuk membuat sintesis sel senyawa dari bahan-bahan organik yang bisa membentuk suatu karbohidrat.
    Hasil sintesis tersebut akan menjadi suatu bahan makanan yang utama pada tumbuhan.
  • Tempat untuk memproses uap yang dihasilkan dari sel yang selanjutnya dapat dikeluarkan melalui dinding sel.

b. Jaringan Bunga Karang (Jaringan Spons)

Jaringan ini termasuk sel-sel dari parenkim. Jaringan penyusun daun ini mempunyai bentuk hexagonal, susunannya longgar. Susunan rongga jaringan bunga karang jauh lebih longgar dibandingkan jaringan palisade.

Fungsi dari Jaringan penyusun daun yang satu ini sebagai :

  • Tempat untuk kantong udara bagi daun. Peran dari kantong udara tersebut untuk memproses pertukaran gas yang ikatan dari pembuluhnya mempunyai kandungan xilem dan juga floem.
  • Tempat untuk mengikat pembuluh darah daun
  • Penyimpan hasil fotosintesis yang telah dilakukan Jaringan palisade
  • Untuk menyimpan gas dan juga oksigen

3. Susunan Pembuluh Xilem dan Floem

Posisi dua pembuluh ini berada di tengah-tengah jaringan mesofil dan juga jaringan epidermis bawah. Xilem dan floem mempunyai ciri dan fungsi yang berbeda.

Ciri – ciri dari floem berupa sel hidup dan mati yang tidak berinti, dindingnya buatan dari lignin padat.

Fungsi floem untuk mengangkut hasil dari fotosintesis yang bermula dari daun menuju ke semua bagian yang ada pada tumbuhan.

Susunan floem berupa jaringan yang mempunyai sifat yang cukup kompleks dan juga terdiri dari berbagai macam bentuk sel.  

Ciri – ciri xilem berupa sel-sel yang telah mati, mempunyai kandungan lignin, dinding selnya juga cukup tebal, terdapat trakeid di dalam struktur susunan xilem yang biasanya ditemui di tumbuhan vaskuler.

Unsur-unsur pembuluhnya dapat ditemukan di angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) , dan juga terdapat di gimnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).

Fungsi xilem untuk mengangkut air dan juga zat hara yang berawal dari akar menuju batang.

Xilem mempunyai struktur yang terdiri dari jaringan kompleks yang terbentuk juga dari segala macam bentuk sel hidup ataupun sel mati.

4. Jaringan Kolenkim & Jaringan Sekretori

Jaringan ini merupakan jaringan penguat, yang posisinya berada di sekitar jaringan parenkim lumen daun.

Ciri-ciri dari jaringan kolenkim bisa dilihat dari bentuknya yang memanjang dan sebaris juga dengan organ sentral.

Jaringan ini biasanya berada di tumbuhan muda, tepatnya ada di tangkai, tulang, ranting yang ada pada daun. Kandungan selnya berupa protoplasma.

Fungsi kolenkim ini untuk memberikan kekuatan bagi daun jika berhadapan dengan kondisi alam yang kurang bagus.

Dinding dari jaringan kolenkim ini mempunyai dinding yang tebal dan mempunyai ruas yang cukup banyak terlebih sesudah sel kolenkimnya menebalkan dinding.

Ciri-ciri dari jaringan sekretori berupa sel kelenjar yang mempunyai kandungan isian minyak, terdapat juga saluran getah.

Fungsi Jaringan penyusun daun ini untuk mengeluarkan senyawa dari dalam tumbuhan berupa lendir, getah ataupun minyak.

Jaringan penyusun daun yang telah diulaskan di atas sangat membantu tumbuh kembangnya suatu tumbuhan. Berdasarkan fungsi dan perannya masing – masing dapat membuat semua proses pertumbuhan berjalan dengan maksimal.   

Baca juga :