Cara Melestarikan Terumbu Karang

Artikel ini sudah direview oleh: Zuni Yahya, S.PKP, S.Pd

Cara Melestarikan Terumbu Karang – Terumbu karang sebagai salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sudah seharusnya dilestarikan. Bagaimana cara melestarikan terumbu karang yang bisa kita lakukan? Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda tempuh.

Cara Melestarikan Terumbu Karang

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membantu proses pelestarian terumbu karang. Beberapa langkah ini bisa ditempuh dengan mudah, bahkan bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Membantu menjaga pantai dan pesisir tetap bersih

Meskipun terumbu karang tidak banyak yang terletak di daerah pantai atau pesisir, namun sebenarnya kebersihan daerah pantai dan pesisir memegang peranan yang penting untuk kelangsungan terumbu karang. Sampah yang ada di pesisir dan pantai pada saatnya nanti akan dibawa ombak ke tengah lautan.

Sampah yang tersangkut di terumbu karang tentu bisa menghambat pertumbuhan. Itulah mengapa menjaga kebersihan pantai dan pesisir adalah hal yang wajib dilakukan. Jika Anda berkunjung ke pantai, usahakan untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dan jangan meninggalkan sampah plastik sembarangan.

2. Mencegah terjadinya proses erosi di daerah pesisir

Erosi pada daerah pantai atau yang biasa disebut dengan abrasi merupakan hal yang secara tidak langsung dapat menghambat perkembangan terumbu karang. Adanya bahan-bahan sedimentasi ini menghambat terumbu karang untuk tumbuh sehingga secara perlahan bisa membuat terumbu karang semakin punah.

Proses pencegahan erosi di tepian pantai bukan hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di tepi pantai namun juga membawa dampak positif secara langsung bagi terumbu karang yang ada di dasar laut.

3. Menjaring ikan dengan alat yang tidak merusak

Ada banyak sekali jenis alat yang digunakan untuk menangkap ikan. Beberapa di antaranya ramah terumbu karang, tetapi tidak sedikit juga yang membahayakan keberlangsungan terumbu karang. Untuk bisa melestarikan terumbu karang, maka nelayan harus memilih alat tangkap ikan yang tidak berbahaya bagi terumbu karang.

4. Tidak mengambil terumbu karang untuk kebutuhan pribadi

Terumbu karang merupakan biota laut yang bisa membantu pertumbuhan ikan dan makhluk hidup lain di dasar laut. Oleh karena itu, sebaiknya kegiatan mengambil terumbu karang untuk keperluan pribadi tanpa memperhatikan kelangsungannya dihentikan. Hal ini secara perlahan mampu menjadikan terumbu karang menjadi punah.

Sedangkan jika terjadi kepunahan pada terumbu karang, maka akan susah bagi biota laut lainnya untuk bertahan hidup karena kehilangan rumah mereka.

5. Mendukung gerakan konservasi terumbu karang

Sekarang ini sudah banyak gerakan yang bertujuan untuk melestarikan terumbu karang. Hal inilah yang perlu Anda perhatikan. Ada baiknya Anda mengikuti perkembangan terkait gerakan konservasi terumbu karang sebagai salah satu cara melestarikan terumbu karang. Dan ikut berpartisipasi melalui apapun yang Anda bisa lakukan.

Beberapa gerakan tersebut biasanya memungkinkan Anda untuk berpartisipasi dalam wujud apapun mulai dari tenaga, uang atau bahkan ide.

Sebelum kita melakukan pelestarian terumbu karang, kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang beberapa faktor yang menjadi penentu atau yang harus dipenuhi agar terumbu karang dapat tumbuh dengan optimal.

Faktor Lingkungan Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang dapat berkembang dengan baik dan selalu terjaga pada lingkungan yang memenuhi beberapa faktor, sebagai berikut :

NoFaktor LingkunganBatas MinimalOptimalBatas MaksimalKeterangan
1.Suhu< 15 – 17 0C23 – 29 0C36 –  > 40 0CAda yang dapat hidup dengan kisaran suhu 36 – 40 0C rata-rata pertahun.
2.Salinitas< 17,5 5 0/0034 -35 0/00 > 52,5 0/00Terumbu karang tidak bisa tumbuh  pada salinitas rendah (tawar)
3.Cahaya dan KedalamanAda cahayaKedalaman  < 25 m
Kedalaman50 – 70 m
4. ArusArus dengan nutrien atau bahan organikArus dengan bahan limbah atau racun akan menghambat pertumbuhan
5.SedimentasiMinimal sedimentasiSedimentasi yang berlebih dapat menutupi dan menghambat pertumbuhan karena menutupi sinar matahari

Suhu

Suhu sangat menentukan terhadap kehidupan terumbu karang. Suhu optimum untuk pertumbuhan terumbu karang birkisar 23 – 29 0C.

Batas suhu minimal berkisar < 15 – 17 0C artinya suhu kurang dari 15 0C merupakan batas toleransi minimal bagi kehidupan terumbu karang. Kemudian  batas maksimal 36 – > 40 0C artinya suhu lebih besar dari 40 0C merupakan batas toleransi suhu maksimal.

Faktor suhu ini akan berpengaruh terhadap tingkah laku makan. Secara umum terumbu karang akan mulai kehilangan kemampuan dalam menangkap makanan pada suhu lingkungan 33,5 0C. dan kurang dari 16 0C. Hanya sebagian kecil saja terumbu karang yang dapat bertahan hidup pada suhu tinggi.

Salinitas

Selain suhu, salinitas juga sangat menentukan terhadap kehidupan terumbu karang. Terumbu karang dapat tumbuh secara optimal pada kisaran salinitas 34 -35 0/00. Namun ada juga yang menyebutkan terumbu karang masih bisa tumbuh normal pada kisaran salinitas 17,5 – 52,5 0/00.

Jadi terumbu karang masih bisa bertahan dan tumbuh pada salinitas minimal dan salinitas maksimal sekalipun. 

Pengaruh salinitas bisa jadi bervariasi pada masing-masing jenis terumbu karang. Pengaruh salinitas terhadap terumbu karang ini tergantung tingkat curah hujan dan kondisi perairan sekitar yang berpengaruh langsung terhadap perubahan salinitas.. 

Cahaya dan Kedalaman

Terumbu karang selalu bersimbiosis dengan ganggang, pada umumnya dari jenis alga zooxanthellae, dengan jenis simbiosis yaitu Mutualisme (saling menguntungkan). Terumbu karang mendapatkan makanan/bahan organik, energi serta oksigen dari hasil fotosintesis. Sedangkan ganggang mendapatkan tempat tinggal yang aman.

Karena ganggang tergolong tumbuhan yang memerlukan cahaya untuk melakukan proses fotosintesis (baca : proses fotosintesis), sehingga peran cahaya sangat diperlukan dalam pertumbuhan terumbu karang.

Ada beberapa faktor yang dapat menghalangi cahaya matahari yang dapat  mengganggu proses fotosintesis ganggang, sehingga kehidupan terumbu karang yang memerlukan bahan organik, energi, dan oksigen menjadi terganggu juga.

Faktor tersebut bisa dari keadaan awan pada siang hari atau  faktor kedalaman yang membatasi cahaya sinar matahari, sehingga jika hal ini berlangsung cukup lama akan mengganggu dan mengancam kehidupan terumbu karang selanjutnya.

Batas maksimal kedalaman untuk pertumbuhan terumbu karang berkisar antara 50 – 70 m. Dan kedalaman yang optimal untuk pertumbuhannya yaitu < 25 m.

Turbiditas yang merupakan konsentrasi padatan atau materi organik yang tersuspensi dan larut dalam perairan. Turbiditas atau faktor kecerahan dan transparansi air ini juga bisa mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang karena dapat menghambat cahaya matahari untuk bisa langsung menjangkau lingkungan terumbu karang atau planktonik dan benthic.

Arus

Secara garis besar, arus ini akan menentukan seberapa banyak bahan organik yang dibawa arus dan ditangkap oleh terumbu karang. Semakin besar gelombang arus, semakin banyak bahan organik yang dibawa, sehingga terumbu karang akan lebih banyak mendapatkana makanan bahan organik.

Secara umum terumbu karang mampu tumbuh dengan baik pada daerah-daerah dengan gelombang arus yang besar. Karena koloni terumbu karang keras dan padat yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3) sehingga tidak akan rusak bahkan dengan gelombang arus yang kuat. 

Selain itu arus juga bermanfaat untuk membersihkan sampah yang menempel pada terumbu karang. Kemudian kecepatan arus dan turbulensi juga berpengaruh terhadap morfologi dan komposisi taksonomi terumbu karang.

Misal gelombang yang mengenai sebelah luar terumbu karang akan banyak dihuni oleh terumbu karang yang bercabang dan tebal serta ujug datar. Dan daerah yang terlindungi dari arus didominasi oleh terumbu karang dengan bentuk folious dan bercabang serta cabanganya lebih ramping. 

Terumbu-Karang-Faktor-Arus

Sedimentasi

Sedimentasi juga sangat mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang karena keberadaan sedimentasi dapat menutupi tubuh terumbu karang. Sehingga akan menghambat cahaya yang menuju terumbu karang akan menghambat proses fotosintesis yang dilakukan oleh ganggang.

Manfaat Melestarikan Terumbu Karang

Dengan melestarikan terumbu karang, kita bisa ikut menjaga ekosistem laut dan menjaga keseimbangan yang ada. Secara tidak langsung kita juga berhasil mempertahankan tempat tinggal ikan yang ada di dasar laut. Hal ini tentunya bisa meningkatkan jumlah ikan di laut yang akan berdampak pada kenaikan ekonomi bagi nelayan.

Tak hanya itu, dengan adanya terumbu karang yang indah, maka bisa mempercantik pemandangan di dasar laut yang juga akan menjadi objek wisata baru. Seperti yang sudah banyak diketahui orang bahwa salah satu pariwisata unggulan yang ditawarkan oleh Indonesia adalah keindahan bawah laut yang terdiri dari banyaknya varietas ikan dan juga terumbu karang sebagai rumahnya.

Baca juga :