Metamorfosis Belalang – Insectum (bahasa latin) atau dalam istilah yang biasa Kita dengar adalah belalang yakni suatu hewan yang mudah ditemui disekitar Kita.
Hewan yang masuk dalam kingdom animalia klasifikasi insekta ini memiliki ciri fisik yakni kaki yang besar. Sebelum menjadi belalang dewasa, hewan ini akan mengalami serangkaian metamorfosis belalang.
Jenis metamorfosis yang dialami oleh belalang adalah metamorfosis tidak sempurna. Dari proses metamorfosis tersebutlah belalang menjadi belalang dewasa yang siap mengalami proses reproduksi kembali. Metamorfosis hewan belalang sendiri merupakan kategori tidak sempurna, yang mana akan dijelaskan lebih lanjut berikut ini.
Reproduksi Pada Belalang
Sebelum menginjak proses metamorfosis pada belalang, mengetahui tentang reproduksi belalang akan sangat penting. Reproduksi yang ada akan membedakan fisik antara betina dan jantan. Baik betina maupun jantan akan sangat berpengaruh kepada kelahiran telur belalang yang nantinya akan bermetamorfosis.
Belalang betina mempunyai tubuh yang ukurannya lebih besar jika dibandingikan dengan sang jantan. Hal in ini dikarenakan ovipositor yang dimiliki oleh belalang betina. Ovipositor ini adalah organ yang digunakan oleh belalang betina untuk menggali lubang di tanah yang akan digunakan untuk bertelur.
Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna memiliki istilah lain yang disebut dengan hemimetabola. Yang disebut dengan metamorfosis tidak sempurna adalah, ketika terjadi metamorfosis maka perbedaan antara fase nimfa dan fase hewan dewasa tidak terlalu kentara.
Bukan hanya itu, metamorfosis tidak sempurna tidak akan melalui fase dimana hewan tersebut berupa kepompong atau pupa layaknya kupu-kupu. Jika dirumuskan secara sederhana, maka proses metamorfosis tidak sempurna itu terdiri dari tahapan telur kemudian menjadi nimfa dan menjadi imago.
Proses Metamorfosis Belalang

Berbeda dengan katak yang mengalami proses metamorfosis sempurna, belalang mengalami proses metamorfosis yang tidak sempurna. Ada tiga tahapan yang dilalui belalang yakni:
1. Fase Telur
Proses pertama ada pada fase telur belalang. Asal dari telur belalang adalah pembuahan yang terjadi antara sel telur betina yang kemudian dibuahi oleh spermatozoa yang dihasilkan oleh belalang jantan. Telur yang diproduksi oleh belalang betina kemudian akan diletakkan pada berbagai tempat seperti pada tanah, daun, pepohonan, dan lain sebagainya.
Sekali proses pembuahan yang dilakukan belalang betina akan menghasilkan setidaknya 10 hingga 300 butir telur belalang. Bentuk telur dari belalang ini sangat kecil dan sedikit agak memanjang, layaknya butiran beras.
Lama penetasan dari fase telur ini sangat beragam. Hal ini sangat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan sekitar telur. Misalnya, pada daerah tropis maka telur belalang akan mengalami penetasan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang bukan tropis. Bahkan pada daerah sub tropis, telur belalang bisa baru menetas setelah sepuluh bulan lamanya.
2. Fase Nimfa
Setelah telur belalang menetas, kemudian lahirlah nimfa. Nimfa adalah sebutan bagi belalang kecil yang masih belum memiliki fisik sempurna. Belalang pada fase nimfa tidak memiliki sayap dan juga alat reproduksi.
Bagaimana penampakan dari nimfa ini? Kebanyakan warna dari nimfa adalah putih. Tetapi warna tersebut tidak akan bertahan terlalu lama. Setelah terkena pancaran sinar matahari, nimfa kemudian akan berubah warna agak hijau atau kecoklatan.
Fase metamorfosis belalang yang ada pada nimfa berlangsung cukup panjang. Lama fase tersebut adalah sekitar 25 hingga 40 hari lamanya. Pada fase ini maka belalang kecil akan menyantap daun daun muda, bertumbuh, serta mengalami pergantian kulit. Pergantian kulit atau istilahnya adalah instar akan terjadi sebanyak 4 hingga 6 kali pada fase yang satu ini.
Yang perlu Anda ketahui, banyaknya proses ganti kulit atau instar yang terjadi dipengaruhi beberapa faktor. Faktor tersebut adalah faktor kelembaban dan juga suhu dimana nimfa tersebut berada.
3. Fase Belalang Dewasa
Setelah proses fase nimfa yang terjadi 25 hingga 40 hari tersebut, kemudian nimfa akan bertumbuh menjadi belalang dewasa. Pada fase ini belalang memiliki sayap yang lengkap. Buka hanya itu, ia juga sudah memiliki kaki yang kuat untuk melompat.
Pada tahap fase belalang dewasa, sistem reproduksi yang belum ada pada fase nimfa pun akan ada dan menjadi matang. Saat tahap ini, belalang siap melakukan reproduksi dan bertelur bagi sang belalang betina.
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tidak hanya belalang saja. Selain belalang, hewan kecoa, capung, jangkrik, dan laron juga mengalami proses metamorfosis yang tidak sempurna. Hal ini dikarenakan kelimanya tidak mengalami proses kepompong atau pupa. Sedangkan contoh hewan yang bermetamorfosis sempurna dapat Anda temukan di katak dan juga kupu-kupu.
Meskipun belalang mengalami proses metamorfosis yang tidak sempurna, waktu yang dibutuhkan mulai dari telur menjadi belalang dewasa membutuhkan waktu yang tidak singkat. Pada daerah subtropis, dapat dikatakan membutuhkan waktu total kurang lebih setahun dari telur menjadi belalang dewasa.
Baca juga: