Akar merupakan salah satu bagian terpenting dari tumbuhan selain batang dan daun.
Akar adalah organ utama vegetatif yang mempunyai peranan dalam memasok air, mineral, serta bahan-bahan lain yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dari keterangan tersebut sudah jelas bahwa keberadaanya mempunyai peranan vital dan ketiadaannya akan berakibat fatal bagi kehidupan tumbuhan
Lebih luas lagi akan berdampak bagi kehidupan. Karena Akar, Batang dan Daun merupakan bagian penting dalam proses fotosintesis yang menghasilkan Karbohidrat dan Oksigen yang dibutuhkan bagi kehidupan.
Baca : Proses Fotosintesis
Tumbuhan tidak akan bisa hidup tanpa adanya akar. Kondisi akar yang terganggu oleh lingkungan atau perusakan maka mengakibatkan pertumbuhannya terganggu bahkan tumbuhan bisa mati.
Setiap tumbuhan yang pertama kali tumbuh adalah akar, baik itu tumbuhan yang ditanam dengan perkecambahan biji maupun tumbuhan yang berkembang biak secara vegetatif. Secara vegetatif seperti dengan stek, okulasi maupun cangkok.
Adanya pertumbuhan akar pada tumbuhan yang kita tanam merupakan sebuah tanda bahwa tumbuhan tersebut telah siap menjadi individu baru.
Begitu pentingnya Akar bagi tumbuhan, sehingga pada kesempatan kali ini akan kita bahas mengenai struktur, karakteristik dan fungsi akar, serta sistem perakaran.

Karakteristik Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang terletak di dalam tanah yang tidak mempunyai buku/nodus dan ruas/internodus. Tidak seperti batang atau daun, akar tidak mempunyai warna hijau.
Akar juga mempunyai karakteristik yang aktif karena akan selalu melakukan pertumbuhan, namun dalam pertumbuhannya tidak secepat seperti pada pertumbuhan batang maupun daun. Pada umumnya akar mempunyai bentuk yang meruncing yang memudahkan untuk melakukan penembusan ke dalam tanah.
Struktur Morfologi Akar
Collum (Leher Akar), merupakan pangkal dimana akar tumbuh pada awal proses pertumbuhan yang terdekat dengan tanah dan terhubung langsung pada pangkal batang. Collum sangat mudah dibedakan karena biasanya berwarna lebih terang daripada struktur lainnya.
Corpus Radicis (Batang Akar), struktur ini yang disebut juga “akar pokok” merupakan struktur akar terdapat di antara ujung akar dan leher akar. Bagian inilah yang terus berkembang dari tumbuhan mulai tumbuh hingga tumbuhan mati.
Radix Literalis, merupakan cabang-cabang akar yang berkembang dari batang akar. Radix Literalis tidak terhubung langsung dengan pangkal batang, melainkan terhubung dengan Corpus Radicis.
Akar Pokok, merupakan bagian akar yang terdiri dari kumpulan cabang akar dan tiap cabang akar dapat melakukan percabangan akar lagi dan lagi.
Fibrilia Radicalis, merupakan serabut akar yang terdapat pada tiap cabang akar. Serabut akar terdapat di antara cabang akar dan ujung akar.
Apex Radicis (Ujung Akar), merupakan struktur akar yang akan selalu mengalami pertumbuhan karena terdiri dari jaringan-jaringan yang masih muda yang selalu bertambah dan tumbuh.
Calyptras (Tudung Akar), merupakan struktur yang terdapat pada paling ujung bagian akar yang mempunyai fungsi melindungi ujung akar dalam menembus tanah yang sangat lemah dan rentan karena masih muda. Bagian ini sangat halus sehingga saat selesai menembus tanah akan selalu diganti dengan jaringan yang baru.
Fungsi Akar
Akar mempunyai peranan penting pada tumbuhan, yaitu berfungsi sebagai berikut :
- Memperkokoh dalam tugasnya menopang tumbuhan.
- Menyerap air dan unsur hara penting yang terdapat dalam tanah dan menyalurkan ke batang dan daun.
- Sebagai tempat untuk menyimpang cadangan makanan, contoh umbi akar.
- Sebagai alat respirasi pada beberapa jenis tumbuhan, contoh tumbuhan bakau.
- Sebagai alat perkembangbiakan, contoh pohon sukun berkembang biak dengan tunas dari akar.
- Mengangkut zat-zat makanan dan air yang sudah diserap ke bagian tumbuhan yang memerlukan.
Sistem Akar
Pada saat tumbuhan masih berbentuk biji dan membentuk lembaga, calon akar sebenarnya sudah terbentuk. Calon akar tersebut dikenal sebagai Radicula (akar lembaga). Kemudian biji akan berkecambah dan terus tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Pada proses pertumbuhan tersebut, perkembangan akar lembaga akan memperlihatkan perbedaan sesuai pada jenis tumbuhan masing-masing. Sehingga sistem akar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1. Akar Tunggang (Taproot System)
Sistem akar tunggang pada umumnya terjadi pada tumbuhan dengan biji belah atau berkeping biji dua (dikotil). Sistem perakaran tunggang terdiri dari akar pokok yang besar dan tumbuh cabang-cabang akar yang mempunyai ukuran lebih kecil.
Akar pokok dan cabang-cabangnya terlihat jelas berbeda dari segi ukuran dan jumlah. Pada batang utama mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat sehingga tampak berukuran lebih besar. Sedangkan cabang-cabang akar utama mempunyai ukuran yang lebih kecil namun berjumlah lebih banyak.
Sistem akar tunggang pada umumnya mempunyai fungsi utama yaitu untuk menyimpan makanan.
Pada sistem akar tunggang mempunyai Korteks yang lebih tipis dan mempunyai sistem akar lateral dengan akar tunggang. Mempunyai fase pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Sistem akar tunggang pada umumnya dimiliki oleh tumbuhan yang mempunyai kambium dengan jumlah lengan xylem antara 2 sampai dengan 6 dengan perisikel 1 lapis sel. Sel-sel perisikel dan jaringan penghubung terdapat kambium vaskuler dan kambium kabus yang mendukung pertumbuhan sekunder.
Posisi xilem yang di bagian dalam dan floem di bagian luar dibatasi oleh kambium. Pada sistem akar ini mempunyai empulur yang lebih kecil.
Pertumbuhan pada kambium vaskuler tersebut dapat menyebabkan ketebalan pada akar meningkat. Akar berasal dari akar lembaga/radix yang akan terus tumbuh dan membentuk akar tunggang. Perhatikan gambar berikut ini.

Ringkasnya akar lembaga yang terus tumbuh dan menjadi cabang-cabang akar pokok yang berukuran lebih kecil yang disebut dengan akar tunggang atau Radix Primaria. Susunan seperti pada sistem akar tunggang pada umumnya terdapat tumbuhan dengan biji terbuka atau Gymnospermae dan tumbuhan dengan biji belah atau dicotyledone.

Akar tunggang tersebut berbentuk seperti kerucut yang panjang dan tumbuh ke bawah serta mempunyai cabang yang banyak. Cabang tersebut akan membentuk cabang-cabang lagi sehingga akan memberi kekuatan besar dan kekokohan pada batang.
Selain itu akan menambah daerah perakaran menjadi semakin luas sehingga bermanfaat dalam memperbanyak penyerapan unsur hara dan air. Susunan sistem akar tunggang dapat kita temukan pada pohon-pohon atau tumbuhan yang ditanam dengan menggunakan biji.
2. Akar Serabut (Fibrousroot System)
Sistem akar serabut merupakan sekumpulan akar yang jumlahnya banyak dengan ukuran yang seragam. Pada umumnya akar serabut dapat kita temukan pada tumbuhan berkeping tunggal atau monokotil, seperti rumput, padi, gandum, dan jagung.
Pada struktur akar serabut kita akan sulit membedakan mana akar pokok dan mana cabang-cabangnya, karena kecepatan pertumbuhan antara akar pokok dan cabang-cabangnya relatif hampir sama.
Pada akar serabut mempunyai korteks yang lebih tebal dan mempunyai sistem perakaran advektif tanpa akar tunggang. Sedangkan dimensi pada lateral akar pada tumbuhan dengan akar serabut tidak meningkat sehingga tidak mempunyai pertumbuhan sekunder.
Pada tumbuhan dengan sistem akar serabut, letak floem dan xylem selalu berselang seling dengan jumlah lengan protoxylem yang banyak yaitu lebih dari 12. Sedangkan letak empulur secara signifikan berada ditengah. Dan perisikel tersusun dari beberapa sel.
Perkembangan akar berasal dari akar lembaga (radix). Akar lembaga kemudian mati dan akan tumbuh akar-akar yang mempunyai ukuran yang hampir sama pada pangkal batang sehingga akhirnya terbentuklah akar serabut.
Akar serabut tersebut mempunyai batas ujung akar dan kaliptra yang nampak terlihat jelas. Sistem akar serabut dapat ditemukan pada tumbuhan atau pohon yang tidak memiliki kambium. Perhatikan gambar berikut ini.

Ringkasnya dalam proses pertumbuhan akar serabut, akar lembaga akan mati kemudian disusul oleh sejumlah banyak akar yang tumbuh dari pangkal batang yang mempunyai ukuran yang relatif hampir sama.

Akar serabut yang tumbuh bukan berasal dari bagian calon akar sehingga sering disebut juga akar liar yang berbentuk serabut atau dalam bahasa ilmiah radix adventyca.
Kesimpulan
Dari beberapa bahasan di atas dapat diambil kesimpulan tentang beberapa perbedaan antara sistem akar tunggang (akar dikotil) dan sistem akar serabut (akar monokotil). Perbedaan tersebut dapat kita lihat pada gambar tabel berikut ini.

Demikian materi Morfologi Akar yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat
Baca juga :