Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme – Sebelum Anda melangkah lebih jauh untuk memahami tentang perbedaan anabolisme dan katabolisme, pengertian keduanya sangatlah penting untuk dipelajari lebih dulu.
Secara umum Anda dapat memahaminya, sebagai proses terjadinya penyusunan antar senyawa sederhana untuk berubah menjadi senyawa yang kompleks, dan nantinya disebut sebagai makromolekul.
Pengertian Anabolisme dan Katabolisme
Anabolisme secara singkat merupakan sebuah proses dalam penyusunan senyawa seperti yang sedikit dijelaskan sebelumnya. Senyawa kompleks atau makromolekul bisa berasal dari berbagai zat seperti protein, karbohidrat, asam nukleat dan lemak. Cara dalam melakukan anabolisme dapat dilakukan dengan dua langkah yakni berfotosintesis dan kemosintesis.
Sumber dari fotosintesis bisa diperoleh melalui cahaya matahari sedangkan pada proses kemosintesis memiliki energi yang berasal dari bahan kimia. Fotosintesis bisa dilakukan lewat dua tahap yakni reaksi terang dan gelap. Pada reaksi gelap prosesnya menghasilkan oksigen dan karbohidrat sedangkan pada reaksi terang menghasilkan ATP dan NADPH.
Katabolisme secara singkat dapat dipahami sebagai proses penguraian atau pemecahan suatu senyawa kompleks menjadi sederhana atau menyederhanakan senyawa. Proses katabolisme terbagi menjadi dua tahap yakni fermentasi dan respirasi. Selama berproses, fermentasi bisa menjalankannya tanpa bantuan oksigen sedangkan respirasi harus dibantu O2.
Seperti yang Anda ketahui bahwa proses fermentasi seringkali melibatkan peran mikroorganisme yang dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yakni fermentasi asam laktat, alkohol, dan asam cuka. Proses katabolisme ini dilakukan dengan tujuan untuk mengoksidasi, yakni mengeluarkan energi panas untuk menjaga agar tubuh tetap hangat.
Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme yang Mendasar
Setelah mengetahui pengertiannya secara sekilas, berikut adalah perbedaan anabolisme dan katabolisme secara mendasar.
Perbedaan | Anabolisme | Katabolisme |
Proses Pembentukan Unsur Senyawa | Penggabungan senyawa dari yang sederhana menjadi kompleks | Memecahkan unsur senyawa kompleks menjadi jauh lebih sederhana |
Fungsi yang Dilakukan Keduanya | Memperbaiki sistem organ yang mengalami masalah maupun kerusakan | Memanfaatkan energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi organ |
Reaksi | Reaksi secara sintesis dehidrasi | Reaksi hidrolisis |
Proses Pembentukan Zat | Menghasilkan protein, lemak, asam nukleat dan polisakarida | Membuang sisanya. |
Perbedaan ini disebabkan karena dua proses memang terjadi secara bergantian dan saling berkaitan agar kondisi tubuh stabil.
1. Proses Pembentukan Unsur Senyawa
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa keduanya melalui proses pembentukan unsur senyawa yang berbeda. Anabolisme melakukan penggabungan senyawa dari yang sederhana menjadi kompleks. Sementara katabolisme sebaliknya, yakni memecahkan unsur senyawa kompleks menjadi jauh lebih sederhana.
Proses yang dihasilkan oleh anabolisme berupa energi yang penting untuk dimanfaatkan oleh tubuh. Sedangkan katabolisme justru melepaskan energi yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh misalnya zat karbondioksida atau CO2.
2. Fungsi yang Dilakukan Keduanya
Fungsi kerja anabolisme adalah untuk memperbaiki sistem organ yang mengalami masalah maupun kerusakan. Namun sebaliknya, katabolisme akan memanfaatkan energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi organ. Pada proses anabolisme zat yang besar akan dibuat dari sumber materi yang kecil sedangkan katabolisme justru mengurai zat tersebut.
Katabolisme memiliki perannya yang sangat penting yakni mengubah gas O2 yang diserap dalam tubuh menjadi CO2 yang harus dikeluarkan dari tubuh. Caranya pun melalui proses yang panjang sehingga bisa juga diterapkan untuk beberapa langkah ketika melakukan penguraian ataupun fermentasi.
3. Reaksi
Reaksi yang dialami keduanya pun memiliki perbedaan yang sangat mencolok, yakni munculnya reaksi secara sintesis dehidrasi selama proses anabolisme terjadi. Sedangkan pada proses katabolisme justru terjadi reaksi hidrolisis. Begitupun ketika proses oksidasi yang selalu dilakukan pada katabolisme dan anabolisme justru mengalami reaksi reduksi.
Jika kedua proses ini digabungkan maka akan membentuk suatu jaringan yang berjalan seperti siklus yang teratur dan terjadi secara terus menerus. Keduanya sama-sama memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Anabolisme dan katabolisme harus selalu berjalan secara berkaitan dan bergantian.
4. Proses Pembentukan Zat
Hal ini sesuai dengan proses pembentukan zat atau senyawa penting yang dibutuhkan untuk membentuk sistem metabolisme yang bagus. Namun katabolisme dapat terjadi juga pada bakteri atau jamur yang muncul akibat adanya proses fermentasi.
Senyawa yang mengalami seluruh aktivasi akan memproduksi zat baru dari penggunaan energi ATP. Sementara hasil dari cara kerja yang berbeda tersebut akan menghasilkan zat yang juga berbeda. Anabolisasi menghasilkan protein, lemak, asam nukleat dan polisakarida sedangkan katabolisme akan membuang sisanya.
Agar Anda dapat memahami perbedaan anabolisme dan katabolisme dengan cara yang lebih mudah maka ketahuilah terlebih dahulu tentang pengertiannya seperti yang telah dijelaskan di atas. Selanjutnya Anda dapat memperinci lebih jauh lagi tentang berbagai unsur yang membuat kedua hal ini menjadi sangat berbeda.
Baca juga :