Sistem Periodik Unsur

Artikel ini sudah direview oleh: Zuni Yahya, S.PKP, S.Pd

Sistem Periodik Unsur mungkin sudah tidak asing lagi bagi banyak orang, namun tidak menutup kemungkinan masih banyak yang belum mengetahui bahkan mendengar istilah tersebut. Istilah ini memang lebih lekat dengan bidang studi ipa atau ilmu pengetahuan alam terutama kimia. Oleh karenanya wajar jika masih terdapat banyak orang yang mengetahui atau memahaminya.

Apa itu Sistem Periodik Unsur?

Tabel Periodik Unsur
Tabel Periodik Unsur

Sistem Periodik unsur adalah sebuah susunan unsur yang penyusunannya didasarkan pada urutan nomor-nomor atom serta kemiripan sifat antara setiap unsurnya. Kemiripan nomor atom serta sifat pada unsur-unsur tersebut  menjadi dasar penyusunannya. Sehingga susunan ini disebut periodik dan lebih dikenal dengan sebutan tabel periodik.

 Sementara, sistem tabel periodik yang dipakai saat ini merupakan hasil karya dari Dmitri Mendeleev yang dipublikasikan pada tahun 1869. Dalam penyusunannya setiap unsur ditempatkan dalam kotak yang berisi lanbang unsur, nomor atom dan nomor massa. Selanjutnya disusun dari kiri kekanan dan diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya.

Dasar Penomoran dan Penggolongan Sistem Periodik Unsur

Kotak-kotak unsur yang telah disusun tersebut akan membentuk barisan horizontal atau bisa disebut periode dan barisan vertikal atau golongan. Setiap periode akan diberi nomor 1 sampai 7, sementara untuk golongan diberi nomor 1 sampai 8 beserta penambahan huruf A atau B. Tetapi pada sistem IUPAC yang baru, golongan akan ditambahkan nomor 1 sampai 18 tanpa tambahan huruf.

Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama pada sebuah tabel periodik, menandakan jika unsur tersebut memiliki kemiripan sifat. Oleh karenanya, sistem penomoran tersebut akan membantu Anda dalam menemukan unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat.

 Selain memudahkan untuk menemukan unsur dengan kemiripan sifat, golongan juga memudahkan Anda untuk mengetahui unsur apa saja yang termasuk golongan utama dan golongan logam transisi. Unsur-unsur golongan yang termasuk dalam 1A sampai 8A adalah unsur golongan utama, sementara golongan 1B−8B merupakan golongan logam transisi.

Sifat-sifat Unsur Pada Sistem Periodik

Terdapat beberapa sifat yang dimiliki oleh sistem periodik unsur yang akan memudahkan Anda dalam mempelajari sistem ini. 

1. Sifat Logam

Berdasarkan sifatnya, unsur memiliki beberapa jenis yakni logam, nonlogam dan metalloid. Pada umumnya, logam  bersifat melepaskan elektron dari non logam untuk membentuk sebuah ion positif. Selain itu logam juga memiliki berbagai sifat lainnya seperti  konduktor panas dan listrik yang baik, dapat ditempa dan ductile serta memiliki titik leleh relatif tinggi.

Sementara untuk non logam memiliki sifat yang bertolak belakang dengan logam seperti non konduktor panas dan listrik, tidak dapat ditempa dan rapuh, cenderung akan berwujud gas pada temperatur kamar, serta menerima elektron dari unsur logam.

Unsur-unsur yang tergolong dalam metalloid cenderung memiliki sifat dari logam dan non logam. Pada tabel periodik, unsur-unsur metalloid ini akan menjadi tangga yang akan membatasi unsur loan dan unsur non logam. 

2. Jari-jari Ion

Jari-jari ion adalah sebutan untuk jari-jari yang dimiliki oleh kation dan anion. Kation sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk ion-ion yang memiliki muatan positif. Kation ini terbentuk dari pelepasan elektron yang berasal dari kulit terluar atom netral. 

Hal ini akan menimbulkan tolakan yang terjadi antar elektron  akan berkurang, tarikan elektron oleh inti menjadi lebih kuat,serta jari-jari dari kation akan lebih kecil dari atom netralnya. Sementara anion adalah istilah yang digunakan untuk menyebut ion-ion bermuatan negatif. 

Anion ini terbentuk karena adanya pelepasan elektron dari kulit terluar pada atom netral. Hal ini akan menimbulkan penolakan antar elektron menjadi berkurang, tarikan elektron oleh inti menjadi lebih kuat.

Pada sistem periodik unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari ion yang memiliki muatan yang sama cenderung semakin besar sebagaimana pertambahan kulit pada elektron. Secara lebih singkat, semakin besar muatan kation yang dimiliki sebuah unsur maka semakin kecil jari-jari ion dan sebaliknya.  

3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah sebutan untuk kuantitas perubahan energi yang terjadi pada atom dan ion. Perubahan energi ini terjadi pada sebuah atom atau ion dalam fase gas dan  menerima sebuah elektron. Dalam sistem periodik unsur, kuantitas perubahan energi yang ditunjukkan akan memiliki dua kecenderungan yakni positif dan negatif. 

Jika kuantitas perubahan energi cenderung bertanda positif, maka akan terjadi penyerapan energi sehingga nilai afinitas elektronnya menjadi positif. Sebaliknya,  jika kuantitas perubahan energinya cenderung bertanda negatif, akan terjadi pelepasan energi dan nilai afinitas elektronnya pun menjadi negatif.

 jika nilai afinitas elektron semakin negatif, maka semakin besar pula kecenderungan atom atau ion akan menerima elektron dan sebaliknya.

Dalam tabel periodik, satu golongan yang dibaca dari atas ke bawah, afinitas elektron akan memiliki kecenderungan semakin kecil. Sementara dalam satu periode, mulai dari kiri ke kanan, hingga golongan 7a, afinitas elektron akan memiliki kecenderungan semakin besar.

4. Elektronegativitas

Elektronegativitas merupakan sebuah ukuran kemampuan yang dimiliki suatu atom dalam sebuah molekul untuk menarik elektron. Jika sebuah atom memiliki elektronegativitas yang besar, maka semakin mudah pula atom tersebut menarik elektron. Dalam sistem periodik unsur, yang dapat dibaca dari atas ke bawah, elektronegativitas akan cenderung semakin kecil. Namun, dalam satu periode (kiri ke kanan) elektronegativitas akan memiliki kecenderungan semakin besar.

5. Jari-jari Atom

Setengah jarak antar  inti dari dua atom logam yang posisinya sejajar sering. Agar mengetahui kecenderungan jari-jari atom dalam tabel periodik dapat dilihat dari penempatannya. Dari atas kebawah, jari-jari atom memiliki kecenderungan semakin besar jika dalam satu golongan, sebagaimana pertambahan kulit pada elektron. 

Jika dilihat dalam satu periode, (dari kiri ke kanan) jari-jari atom akan semakin mengecil, hal ini terjadi karena pertambahan muatan pada inti efektif.

6. Energi Ionisasi

sebuah energi yang dibutuhkan atom atau ion pada fase gas atau juga sering disebut Energi ionisasi. Energi ini ditujukan untuk sebuah atom agar dapat melepaskan elektronnya. Agar Anda dapat dengan mudah mengetahui energi ionisasi pada tabel periodik, Anda dapat memisahkan unsur-unsurnya terlebih dahulu menjadi golongan dan periodik.

Jika Anda melihat golongan, maka Anda dapat melihatnya dari atas ke bawah.  Hal ini akan menunjukkan energi ionisasi yang pertama memiliki kecenderungan semakin kecil. Proses tersebut membuat jarak dari inti ke elektron paling luar bertambah. Akibatnya tarikan yang terjadi pada elektron terluar oleh inti berkurang. 

Sementara jika dilihat dari satu periode, Anda dapat mengurutkannya dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama cenderung semakin besar. Alasannya, terdapat pertambahan muatan inti efektif sehingga akan menimbulkan tarikan oleh inti bertambah.

Untuk mempelajari sistem periodik unsur sebenarnya cukup mudah. hal yang perlu Anda lakukan adalah mempelajari dasar-dasarnya dan jangan menganggapnya sulit.selamat belajar. 

Baca juga :